MitraNews24.com, Jakarta – Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa banyak masyarakat Indonesia yang memilih untuk berobat ke Malaysia. Operation Director Syntech, dr Candrati Sukardji menyebut awal mula ‘fenomena’ orang Indonesia berobat ke Penang, Johor, Malaka terjadi pada 2017.
dr Candrati pun membeberkan mengapa banyak masyarakat Indonesia justru rela merogoh kocek dalam-dalam untuk berobat ke Malaysia tersebut.
1. Dokter yang Merawat Sesuai Sakitnya Sudah Pasti Ada
“Sebetulnya, karena ada rencana. Rencana itu yang membuat menarik. Sebelum mereka datang, sebetulnya sudah ada perencanaan, jadi, pasien lebih merasa aman karena di sana sudah pasti ada dokter yang akan merawat sesuai sakitnya.
Sehingga sudah direncanakan semuanya,” kata Candrati kepada Health Liputan6.com usai acara Penandatangan MoU Antara Syntech Indonesia dan Cardiac Vascular Sentral (CVS) Kuala Lumpur belum lama ini.
Baca Juga :Â Orang Riau Ramai Berobat ke Malaysia, Apa yang Salah Pada Kita
Kemitraan yang terjalin antara kedua belah pihak, kata Candrati, guna meningkatkan sistem kesehatan bagi masyarakat Indonesia.
Baca Juga :Â IJN Rumah Sakit Jantung Malaysia Siap Beri Pelayanan Terbaik Buat Warga Riau
2. Orang Indonesia Berobat ke Malaysia Bisa Sambil Jalan-Jalan
Alasan lain mengapa orang Indonesia berobat ke Malaysia karena bisa sambil jalan-jalan, atau sebaliknya.
“Jadi, sebenarnya tujuannya untuk jalan-jalan, tapi bisa sambil melakukan pengobatan atas sakitnya,” katanya.
Apalagi kalau pasien tersebut adalah pemegang polis asuransi yang sudah bekerjasama dengan rumah sakit di Malaysia.
Maka tak heran, ketika menderita penyakit yang tergolong ringan pun akan memilih berobat ke Malaysia karena bisa sambil berlibur.
Alasan Lain Kenapa Orang Indonesia Berobat ke Malaysia dan Sekitarnya
3. Service
“Hal lain yang membuat mereka tertarik adalah service. Jadi, pasien datang ke Penang, KL, atau Malaysia karena sudah direncanakan tadi jadi ada penjemputan. Lalu ada yang ada mendampingi pasien selama di rumah sakit, ada yang assist mereka,” kata Candrati.
“Mungkin yang mereka inginkan adalah penjelasan dari dokter yang clear akan sakitnya tersebut,” dia menambahkan.
4. Alasan Berobat ke Penang, Malaysia karena Lokasi yang Dekat
Candrati tak memungkiri bahwa dari segi fasilitas hingga tenaga dokter, Indonesia tak kalah oke, sepadan, bahkan ada yang lebih baik.
Namun, disebabkan lokasi yang lebih dekat bagi beberapa orang, itu yang membuat mereka akhirnya memilih berobat ke sana.
“Misalnya yang datang ke Penang adalah nasabah-nasabah dari Indonesia yang dekat dengan Penang kayak Medan. Mereka datang ke sana lebih dekat daripada terbang ke Jakarta guna mendapatkan yang lebih baik,” ujarnya.
“Kemudian yang di daerah Batam, daripada ke Jakarta mending ke Johor, Malaka, itu lebih dekat lagi. Sebetulnya, lokasi menentukan juga,” Candrati menekankan.
5. Klaim Asuransi Lebih Mudah
Menurut Candrati klaim asuransi lebih mudah karena dipengaruhi oleh adanya perencanaan. Pihak asuransi sudah menggali informasi-informasi yang dibutuhkan di awal itu di depan.
Baca Juga :Â IJN Rumah Sakit Jantung Malaysia Siap Beri Pelayanan Terbaik Buat Warga Riau
“Kalau rumah sakit di Indonesia, karena nasabah ini go show istilahnya, mereka datang langsung, mungkin ada informasi kita gali lebih dalam dulu dan itu prosesnya lama,” katanya.
“Jadi sebetulnya, karena di sana sudah direncanakan dan clear, pasien tinggal masuk, sehingga itu lebih cepat,” Candrati menambahkan.
6. Mendapatkan Second Opinion
Seperti diceritakan General Manager CVS KL, Wong Chun Keong, tidak sedikit orang Indonesia berobat ke Malaysia guna mencari second opinion.
Contohnya pasien penyakit jantung yang sudah didiagnosis adanya sumbatan sehingga harus pasang ring (by pass), akan pergi mencari second opinion di rumah sakit Malaysia, salah satunya CVS KL.
Kepergian mereka ke sana dengan harapan tidak harus melakukan pembedahan. Dan, dokter pun akan mempelajari terlebih dahulu semua dokumen hingga bisa memutuskan apakah pasien bisa tidak untuk melakukan by pass.
Bentuk Kerjasama Antara Syntech Indonesia dengan CVS KL
Terkait bentuk kerja sama antara Syntech Indonesia dengan Cardiac Vascular Sentral, Candrati menjelaskan bahwa nasabah dari beberapa kliennya bisa melakukan perawatan atau pengobatan di CVS KL tanpa biaya hanya dengan menunjukkan kartu asuransinya.
“Jadi, ada sedikit informasi bahwa Syntac itu adalah TPA. TPA ini sebagai administratornya beberapa asuransi swasta di Indonesia. Nasabah yang punya kartu cashless atau dengan jaminan dari Syntac bisa melakukan pengobatan atau perawatan CVS KL tanpa biaya dengan menunjukkan kartu asuransinya,” katanya.
“Kami akan mengecek dulu untuk dijaminkan sesuai polisnya. Itu bentuk kerjasamanya,” dia menambahkan.
Sementara untuk targetnya atau harapan dengan adanya kerjasama ini, Candrati mengatakan bahwa belum banyak TPA di Indonesia ini yang bisa kerjasama langsung dengan rumah sakit di Malaysia.
Oleh sebab itu, dengan adanya kerjasama langsung akan mempermudah nasabah-nasabah yang punya kartu asuransi tersebut untuk melakukan perawatan di CVS KL.
“Dan, semakin memperkuat adanya hospital tourism yang sedang digalakkan. Baik itu Malaysia ke Indonesia maupun Indonesia ke Malaysia,” dia menambahkan.