JAKARTA, MitraNews.co — Presiden Donald Trump memutuskan mengakhiri hubungan Amerika Serikat dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (29/5).
Kepada wartawan di Gedung Putih, Trump mengatakan kebijakan diambil karena menganggap gagal WHO dalam penanganan pandemi virus corona (Covid-19).
Cekcok antara AS dan WHO memang terus memanas, terutama setelah Trump menganggap organisasi di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu bias terhadap China, negara tempat virus corona pertama kali terdeteksi dan menyebar ke seluruh dunia.
Sejak Maret, Trump menggembar-gemborkan AS sebagai pendonor terbesar akan menangguhkan dana bagi WHO. Ia menegaskan akan mengerahkan seluruh pengaruhnya untuk menyetop aliran dana AS pada badan dunia tersebut.
Trump akhirnya benar-benar menghentikan bantuan AS untuk WHO pada pertengahan April lalu.
Dia menyetop bantuan itu karena menganggap WHO tidak serius menanggapi wabah virus corona di China hingga akhirnya menyebar ke seluruh dunia. Dia meyakini WHO tidak transparan dalam memberikan informasi wabah Covid-19 yang menyebar pertama kali di kota Wuhan, China.
Trump bahkan menyebut WHO sebagai boneka China.
Tak hanya dana, Trump bahkan absen dalam Sidang Majelis Kesehatan Dunia (WHA) yang berlangsung pada pertengahan Mei lalu.
Trump menolak berpidato di forum yang diselenggarakan secara telekonferensi itu.
“AS menyumbang US$450 juta per tahun kepada mereka (WHO). China menyumbang US$38 juta setiap tahun. Dan mereka adalah boneka China. Mereka China-sentris, kalau mau diperhalus. Mereka memberi kami saran yang sangat buruk. Mereka selalu salah dan malah berada di samping China,” kata Trump dilansir dari AFP.
Dalam kicauannya di Twitter pada Selasa (19/5) Trump mengancam akan menghentikan dana bantuan AS secara permanen bagi WHO, kecuali badan tersebut melakukan perbaikan substantif dalam tempo 30 hari ke depan.
Merespons gertakan Trump, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus meminta untuk tidak mempolitisasi virus corona. Dia mengimbau persatuan global untuk memerangi pandemi ini.
Dalam sidang hari kedua WHA di Swiss, Ghebreyesus berjanji akan melakukan penyelidikan mandiri terkait tanggapan lembaga tersebut dalam menangani virus corona jika kondisinya sudah tepat.
Imbas Perseteruan dengan China
Konflik antara Trump dan WHO dinilai sejumlah pihak merupakan perpanjangan dari perseteruan AS-China selama dua tahun terakhir.
Persaingan kedua negara adidaya ini kemudian semakin meruncing di kala pandemi virus berlangsung. Trump berulang kali menuduh China tidak jujur terkait awal mula penyebaran virus serupa SARS tersebut.
Tanpa bukti yang valid, Trump menuding virus corona berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan. Politikus Partai Republik itu mengklaim pemerintahannya mempunyai bukti bahwa virus corona adalah hasil rekayasa di laboratorium Institut Virologi Wuhan, China. Namun, China berkali-kali membantah dugaan tersebut.