PEKANBARU, MitraNews.co – Gubernur Riau Syamsuar mengikuti Video Conference Government Roundtable Series Covid-19. “Riau, Paska Minyak Bumi dan Sawit” di kediaman Gubernur Riau, Kamis (23/7/2020).
Dalam Video Conference menghadirkan Founder and Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya dan diikuti oleh Kepala Bank Indonesia Wilayah Riau Decymus, Bupati Rokan Hilir Suyatno, Alfedri Bupati Siak serta wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi.
Gubernur Riau mengucapkan terima kasih telah diajak bersama sama dalam mebicarakan apa yang harus dilakukan di masa yang akan datang bersama teman teman MarkPlus, Inc
“Kami sampaikan terima kasih telah mengajak kamidalam membicarakan apa yang akan di lakukan untuk kemajuan Riau khususnya yntuk kedepannya,”Ungkapnya.
Kemudian Syamsuar mengikuti Video Conference menjelaskan potensi perekonomian Provinsi Riau, selain dari Sawit dan Minyak Bumi, seperti sektor pertanian, padi organik, talas atau keladi, nenas dan kencur yang menjadi sektor unggulan di kabupaten atau kota yang berada di Provinsi Riau.
Selain minyak bumi dan Sawit Riau juga memiliki adanya perkebunan sagu yang cocok di wilayah pesisir, sagu ini banyak disenangi karena kadarnya rendah,”ungkapnya.
“Saat ini kami juga sedang menggalakkan tanaman pangan seperti padi dan sayur, karena masa depan dunia ini membutuhkan pangan. Saat ini kami juga sedang menggalakkan tanaman pangan di Riau dan sangat menjanjikan,”ungkapnya.
Gubernur Riiau juga menjelaskan, Sektor lainnya yang ada di riau yang juga memiliki potensi seperti potensi perkebunan dan kehutanan, seperti Kelapa, Karet, Sagu, Kopi, sektor kehutanan ada serpih kayu dan bubur kayu. serta juga ada perikanan yang ada di Riau.
Realisasi investasi triwulan II
Kemudian Syamsuar mengikuti Video Conference juga menjelaskan Realisasi investasi triwulan II (Maret-Juni) tahun 2020 yang masuk di Provinsi Riau
“Alhamdulillah target investasi Riau untuk triwulan II 2020 urutan lima nasional. Tercapai Rp 10,3 triliun
Gubri mengatakan, realisasi investasi terbaik pertama DKI Jakarta, disusul Jawa Barat, Jawa Timur, Banten dan urutan kelima Provinsi Riau.
Selain perkebunan, pertanian dan perikanan Gubernur Riau juga memaparkan potensi pariwistaa yang ada di Provinsi Riau.
“Pariwisata kedepannya bukan jumlah pengunjung akan tetapi kualitas pariwisata, adalah pariwisata yang menjamin kesehatan pengunjung,artinya protokol kesehatan harus ketat dijalankan,”terangnya.
“Apa pun yang berkaitan dengan pariwisata harus kita cek kesiapannya yang berkenan dengan protokol kesehatan,”terangnya. (MCR)