Aksi Demo Israel Teriak ‘Anda Memalukan’ Saat Netanyahu Pidato

98
Demonstran Israel memprotes Netanyahu (Gil Cohen-Magen/Pool via Reuters)

MitraNews24.com, Jakarta – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu diprotes rakyatnya sendiri yang sudah muak dengan sikap politik soal konflik dengan Palestina. Netanyahu diteriaki massa saat pidato.

Eskalasi konflik berdarah antara pihak Israel versus pihak Palestina menjadi sangat memprihatinkan setahun belakangan. Israel menggelar acara peringatan setahun peristiwa 7 Oktober 2023, peristiwa yang selalu dijadikan dalih Israel untuk menggenosida Jalur Gaza, bahkan merembet sampai agresi ke Lebanon, Suriah, hingga menyerang wilayah Iran.

Peristiwa 7 Oktober adalah peristiwa serangan Hamas ke pihak Israel. Diperkirakan ada 1.200 orang tewas di Israel pada waktu itu, 250 orang diculik dan disandera oleh Hamas dan militan Gaza lainnya, dan sampai saat ini kabarnya masih ada 100 orang sandera di Gaza.

Bandingkan dengan korban di pihak Palestina. Di Gaza saja (tidak termasuk di Tepi Barat, Lebanon, dan daerah lain), ada 42.924 orang terbunuh oleh serangan Israel, termasuk di dalamnya ada 16.765 anak-anak. Sebanyak 100.833 orang terluka, dan 10.000 orang hilang. Angka itu dilansir Al Jazeera dari Menteri Kesehatan Gaza, per 9 Oktober 2023.

Namun orang-orang Israel tentu saja tetap tidak terima ada anggota keluarga atau koleganya harus tewas akibat kebijakan politik Netanyahu. Mereka protes langsung.

Netanyahu diteriaki

Dilansir Al Jazeera, Senin (28/10/2024). peringatan atas peristwa itu digelar di Gunung Herzl di Yerusalem, Minggu (27/10) waktu setempat. Netanyahu naik ke podium dan berpidato.

Di tengah pidato, ada demonstran yang menginterupsi Netanyahu. Sontak, Netanyahu menghentikan pidato di depan kerumunan orang.

“Anda memalukan!” teriak demonstran.

Penonton terus berteriak dan menyela pidato Netanyahu selama lebih dari satu menit. Suasana menjadi ribut.

Salah satu demonstran yang hadir dalam acara itu bahkan berulang kali meneriakkan: “Ayah saya dibunuh.”

Israel’s Prime Minister Netanyahu speaks during a ceremony marking the Hebrew calendar anniversary of the Hamas attack on October 7 last year. [Gil Cohen-Magen/AFP] Foto: Gil Cohen-Magen/AFP
Menurut laporan media lokal The Times of Israel, acara peringatan itu awalnya tidak menyertakan pidato dari para anggota keluarga korban tewas dalam serangan Hamas setahun lalu, karena dikhawatirkan akan mengkritik pemerintah Israel.

Namun usai keributan yang dipicu sejumlah demonstran terjadi, para anggota keluarga korban akhirnya diperbolehkan menyampaikan pidato mereka dalam acara peringatan itu.

Tekanan publik dan tekanan diplomatik semakin meningkat terhadap pemerintahan Netanyahu, yang didesak melakukan lebih banyak hal untuk mencapai kesepakatan demi menjamin pembebasan para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza.

Keluarga para sandera yang masih ditahan, bersama sejumlah pemimpin negara Barat, telah meminta pemerintah Israel mencapai kesepakatan usai pembunuhan pemimpin Hamas Yahya Sinwar di Jalur Gaza pada akhir September lalu.

Berobat ke Malaysia

Namun Netanyahu, menurut para pengkritiknya di Israel, dituduh telah menghalangi upaya mediasi gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera.