BENGKALIS – Sambut Idul Adha, Keluarga besar Bappeda Kabupaten Bengkalis menggelar pengajian sempena menyambut datangnya hari raya Idul Adha 1441 H. Kegiatan yang dipusatkan di Musholla Al Takhfit Bappeda ini diselanggarakan Jumat, 24 Juli 2020 dengan menghadirkan Ustad Suyendri pimpinan Pondok Pesantren Madani Bengkalis.
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Bappeda Rinto, Pejabat Fungsional Perencana Madya Jondi Indra Bustian, para Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas, staf dan honorer di lingkungan Bappeda Bengkalis.
Ustad Suyendri dalam tausiyah singkatnya, mengingatkan pada seluruh yang hadir betapa pentingnya Sambut Idul Adha.
Sholat yang menjadi kewajiban bagi umat Islam, menurut Suyendri bukan hanya sekedar suatu ibadah yang terdiri dari perbuatan dan ucapan, diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan syarat-syarat tertentu.
Namun, harus difahami bahwa sholat merupakan bentuk komunikasi langsung antara manusia kepada sang pencipta, Allah SWT.
Sholat wajibkan membaca surat Alfatihah
Itu sebabnya, setiap sholat Sambut Idul Adha diwajibkan untuk membaca surat Alfatihah, karena setiap ayat dari Alfatihah tersebut ditujukan langsung kepada Allah SWT dan Allah SWT pun menjawab setiap ayat dari Alfatihah yang diucapkan oleh hamba-Nya.
Mengingat sholat ini merupakan pertemuan antara hamba dengan Allah SWT, maka Ustad Suyendri mengharapkan kepada umat Islam, khususnya jemaah Musholla Al Takhfit untuk meningkatkan kekhusyukan dalam sholat.
Khusyuk menurut Ustad Suyendri bukan berarti tidak ingat apa-apa, melainkan menghadirkan dalam hati bahwa saat sholat sedang berkomunikasi dengan Allah SWT.
“Memang, untuk khusyuk dalam sholat tidak mudah. Kadang-kadang, time sholat itu pula kita teringat yang macam-macam. betul ibu-ibu?,” tanya Ustad Suyendri pada jamaah.
Dalam Islam, Suyendri menjelaskan, khusyuk dalam sholat ada tingkatan-tingkatannya. Untuk langsung mencapai kesempurnaan khusyuk dalam sholat mungkin sulit. Namun, setidaknya selalu berusaha untuk mencapai tingkat kekhusyukan yang semakin lama semakin meningkat.
“Minimal, kita bisa khusyuk saat takbiratul ikhram, ketika takbir Allahuakbar, tidak ada yang lain kita ingat kecuali Allah SWT. Kalau saat takbiratul ikhram tak bisa juga khusyuk, entalah saya pun tak tau apa nak dicakap,” ujar Ustad Suyendri dan disambut senyum para jamaah.