PELALAWAN, MitraNews.co – BBKSDA Riau Sempat di heboh keberadaan Pesut di Desa sungai segati, aliran sungai kampar di Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan sudah sepekan ini menjadi tontonan warga sekitar.
Hal ini terbukti banyak masyarakat mengabadikan lewat video ponsel dan mengambil foto hewan mamalia tersebut.
“Sudah dua hari nengok pesut di sungai segati, info berawal dari nelayan sekitar ada pesut disungai. Dari situ warga ramai melihat, pesutnya agak liar karena banyak orang lihat ,” kata Sudirman, jumat kemarin.
Sudirman memperkirakan, pesut itu berasal dari kuala kampar
“Pesut terdampar dari kuala kampar menuju ke hulu dan masuk ke sungai segati, Sementara pihak BBKSDA Riau sudah beberapa kali meninjau tempat ini.
Menurut dari BKSDA Provinsi Riau melalui Kabid KSDA wilayah I Riau Andre Hansen Siregar, Ia membenarkan sudah tiga hari ini sudah berada di segati untuk evakuasi pesut.
“Saat ini Pesut sudah kita evekuasi ke Sungai kampar, tepatnya di lokasi Istana Sayap kecamatan Pelalawan, kabupaten Pelalawan. pemindahan ini juga melalui jalur darat dengan menggunakan mobil pick up,” Terang Andre Hansen melalui telepon seluler, Sabtu (19/9/2020) malam.
Warga Sering Melihat Grombalan Pesut
Menurut Kabid KSDA wilayah 1 Riau ketarangan nelayan ,dan masyarakat Kecamatan Pelalawan sering melihat grombalan pesut disekitar 7 ekor.
“Kami dari BKSDA provinsi Riau, alasan ini dibarengi dengan bukti bahwasnya sangat tepat dilepaskan daerah Kecamatan Pelalawan, misalkan nanti di lepas sangat jauh tingkat stres pesut tinggi mengakibatkan Pesutnya mati ,bila nanti dilepas sangat jauh,” terangnya
Lebih lanjut ia katakan, pesut di tangkap menggunakan jaring, dimasukan dalam wadah berisikan air, dialasi dengan terpal serta dimasukan ,lalu evakuasi melalui jalur darat memakai mobil pikap di bawa ke Pelalawan
“pesut berumur 30 tahun, dengan jenis kelamin jantan, panjang 2,20 centi meter, dalam keadaan normal atau pisik sehat . Untuk habitat pesut sebenarnya diperalihan air tawar dengan air asin , pesut sejenis hewan mamalia yang sering disebut lumba-lumba air tawar yang berstatus terancam.
“Sebenarnya pesut dapat bertahan lama di air tawar . Hal ini membuktikan ekosistem sungai kita masih terjaga sehingga di datangi pesut mencari ikan untuk dia makan,” tandasnya.
Sumber Berita : https://mediacenter.riau.go.id/read/57340/bbksda-riau-evakuasi-pesut-di-pelalawan.html