MitraNews.co, Meranti – Cegah Abrasi, Bupati Meranti H Muhammad Adil SH Tinjau Tempat Pembuangan Sampah di Desa Gogok Mintak Pihak DLHK Kelola Sampah Jadi Tempat Penimbuban Abrasi di Meranti (08/09/2021).
Abrasi yang terjadi saat ini sangat miris hal ini membuat Bupati Meranti H Muhammad Adil SH mengambil tindakan cepat dengan mengeluarkan idenya mengunakan sarana ‘Batang Kelapa’ dan ‘Sampah’ menjadi bahan penimbunan Abrasi.
Dari informasi yang didapat dari warga Desa Mekong setiap tahun tanah mengalami keruntuhan sebanyak 3 M hal ini membuat warga kawatir rumahnya juga akan ikut runtuh. Sementara Abrasi saat ini terjadi dibeberapa Kecamatan yang ada di Kabupaten Kepulauan Meranti.
Baca Juga : Dokter IJN, Datuk Dr Azmee : Diabetes Salah Satu Faktor Penyebab Sakit jantung
Kemudian saat ini Bupati Meranti H Muhammad Adil SH sudah melakukan penimbunan di Mekong Alai Kecamatan Tebingtinggi Barat.
Terlihat dari pantauan lapangan, Bupati Meranti H Muhammad Adil SH sedang meninjau proses Penimbuban Abrasi yang ada di Desa Mekong dengan mengunakan sarana Batang Kepala dan Sampah menjadi objek timbunan dan ditambah lagi dengan tanah agar padat setidaknya bisa menghambat Abrasi.
Sementara sebelum penimbuban dilakukan rumah warga sangat dekat sekali dengan Abrasi sekitar 2M lagi maka rumah warga akan runtuh.
Berikutnya Bupati Meranti H Muhammad Adil SH langsung menuju ketempat Pembuangan Sampah di Desa Gogok yang tidak jauh dari PLN. Didampingi kepala dinas DLHK Drs Irmansyah Msi Bupati H Muhammad Adil SH meminta supaya sampah ini tidak menjadi limbah maka dari itu Bupati Meranti H Muhammad Adil SH mengeluarkan ide sampah tersebut harus dikelola menjadi sarana penimbuban Abrasi.
“Kalau kita menunggu bantuan Pusat tentu tidak secepat yang kita bayangkan, memang kita sangat berharap perhatian pemerintah pusat karna kondisi Abrasi yang terjadi di Meranti sangat parah, jadi saya mengambil langkah cepat dengan melakukan penimbunan dengan sarana kelapa dan sampah”, ungkapnya H Muhammad Adil SH.
“Hari ini saya melakukan tindak cepat karna ada masyarakat saya rumahnya hampir runtuh dilaut karna jarak rumah dengan pantai sangat dekat sekali, mudah mudahan dengan dilakukan hal ini setidaknya mengurangi efek Abarasi.
Saya juga akan melihat disetiap kecamatan jika nantik kita juga melihat sejauh mana anggaran kita”, ungkapnya H Muhammad Adil SH. (Advetorial/oz)