MitraNews24.com, Jakarta – Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) angkat bicara mengenai unggahan poster soal berobat ke Malaysia yang viral di media sosial. Poster ini dipasang di pagar Kedutaan Besar Malaysia di Kuningan, Jakarta Selatan.
poster tersebut terpajang tak jauh dari kantor Kementerian Kesehatan RI, di Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Hanya berjarak 650 meter atau kurang lebih 9 menit jika berjalan kaki.
“Mau berobat? Ke Malaysia aja! Lebih dekat, lebih terjangkau,” bunyi promosi di poster itu. Baca Juga : Bagaimana Cara Berobat Jantung ke Malaysia? Yuk Simak Penjelasan Berikut Ini!
Juru bicara Kemenkes RI dr Mohammad Syahril tak mempermasalahkan poster berisi iklan berobat ke Malaysia. Menurutnya, tiap institusi pelayanan kesehatan di dalam dan luar negeri berhak melakukan promosi di manapun.
Baca Juga : Berapa Biaya Berobat di Rumah Sakit Malaysia? Hubungi : 081277361440
“Jadi pelayanan kesehatan sudah bersifat global. Artinya tiap negara, institusi layanan kesehatan baik itu swasta, pemerintah punya kebebasan dalam memberikan informasi dan termasuk promosi produknya kepada masyarakat,” katanya kepada media, Kamis (10/10/2024).
dr Syahril mengatakan bahwa masyarakat tak perlu heran dengan promosi tersebut. Sebab rumah sakit di Indonesia juga melakukan hal serupa di Malaysia.
“Contoh rumah sakit swasta di luar negeri iklankan program unggulannya. Rumah sakit kita juga boleh begitu, misalnya RSCM promosi di Malaysia, Singapura, dan sebagainya,” ujarnya lagi.
“Untuk itu, semua tergantung konsumen. Mereka yang dapat informasi tertarik atau tidak itu urusan kedua, ini urusan antara yang punya produk layanan dan konsumen,” ujar Syahril.
Senada, “Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI Azhar Jaya juga mengatakan area kedutaan memang memiliki otoritas sendiri. Tak hanya Kedutaan Malaysia, Azhar menyebut beberapa kedutaan lain seperti Australia hingga Inggris juga sering melakukan promosi.
“Yang jelas ini akan dijadikan pemacu buat Kemenkes untuk meningkatkan sarana dan prasarana dan SDM kesehatan terutama di provinsi-provinsi yang banyak mengirim pasien ke LN,” ucapnya saat dihubungi.