Gugus Tugas Nasional Beri Baju APD Covid-19 Kepada Petugas Pemakaman

311

JAKARTA, MitraNews.co – Pemakaman jenazah pasien COVID-19 sempat menjadi polemik di masyarakat. Hal tersebut tidak terlepas dari prosedur keamanan dalam proses pemakaman, khususnya kepada para petugas atau warga yang melakukannya.

Gugus Tugas Percepatanan Penanganan COVID-19 (GTPPC19) memberikan perhatian kepada para petugas yang melakukan pemakaman pasien COVID-19. Wakil Koordinator Sub Bidang Pencegahan GTPPC19 Lilik Kurniawan memberikan bantuan kepada mereka yang bertugas di TPU Pondok Rangon, Jakarta, pada Minggu (7/6). Bantuan yang didonasikan berupa baju alat pelindung diri (APD), sembako dan vitamin.

“Kami mengucapkan terima kasih atas tugas mulia yang telah dilakukan para penggali makam, tanpa mengenal waktu serta dengan keikhlasan meninggalkan keluarga demi percepatan proses pemakaman yang terkadang larut malam,”ujar Lilik Kurniawan yang juga Deputi Bidang Pencegahan BNPB.

GTPPC19 menyumbangkan baju APD sebanyak 200 buah kepada petugas di TPU tersebut. Baju tersebut digunakan untuk memastikan keamanan petugas saat menjalankan tugas.

“Kami juga memberikan dukungan vitamin sebagai upaya menjaga imunitas serta sembako,” ujar Lilik yang didampingi relawan.

Perwakilan petugas menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan BNPB.

Di akhir acara, mereka juga tampak gembira saat menikmati makanan siang bersama yang disiapkan para (suka) relawan. Para relawan tersebut tergabung dalam Relawan Squad PBI.

Relawan Squad PBI terdiri dari perkumpulan Pramuka, Disaster Tambora, Sabhawana , Human Inisiative, Mufland , BNI Syariah, Sahabat Diksi, Nurul Hayat, Sites Irsyad, Yatim Mandiri dan Korgad Rescue.

Lilik mengharapkan bantuan dan kunjungan tersebut memberikan semangat dan motivasi para petugas pemakaman dan relawan yang berkerja mengurus jenazah pasien COVID-19.

Gugus Tugas Nasional berencana untuk menyelenggarakan kegiatan serupa di TPST Bantar gebang, Bekasi dan menyasar kelompok rentan yang berada di lokasi tersebut, seperti perempuan dan anak-anak pemulung yang belum tersentuk edukasi maupun sosialisasi COVID-19. (**)