MitraNews.co, KEPULAUAN MERANTI – Bupati Meranti Agendakan Sholat Isy’a Berjama’ah Dalam Rangka Peringatan Hari Santri 2021 Sekaligus Istihozah dan Meranti Bersholawat dengan Tema “Santri Siaga Jiwa Raga”, di Halaman Kantor Bupati pada, malam (21/10/2021).
Turut hadir Kakan Kemenag Drs H Sulman, Pimpinan Istighozah Kyai Mardio Hasan, Sekda Meranti H Kamsol, Kapolres Meranti AKBP Andi Yul, Pejabat dilingkungan Pemkab, Para Santri, Para Camat, PMII Meranti, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Beserta Forkompinda.
Acara tersebut dimulai dengan Sholat Berjama’ah dan dilanjutkan dengan Sholawat bersama. Dalam lantunan Sholawat tersebut di iringi dengan musik Islami terlihat tampak gemuruh pada malam harinya ditambah dengan embel-embel bendera oleh para Santri dan Mahasiswa yang ikut serta dalam Istigosah itu.
Sementara itu Bupati Meranti H Muhammad Adil SH di hari santri ini menjelaskan bahwa Istighosah memiliki banyak makna. Istighosah diartikan sebagai pertolongan, permintaan atau permohonan. Beberapa ulama juga mengatakan bahwa Istighosah juga bisa dimaksudkan sebagai meminta pertolongan ketika dalam keadaan sukar dan sulit.
Allah juga berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 45 yang berbunyi,”Wastanginu bissobri wassollah,” Artinya: Jadikanlah sabar dan shalat penolongmu. Istighosah adalah meminta pertolongan ketika keadaan sukar dan sulit. Yang dimaksud dengan Istighosah dalam munjid fillughoh wa a’alam adalah mengharapkan pertolongan dan kemenangan. Sedangkan menurut Barmawie Umari bahwa Istighosah adalah do’a- do’a sufi yang dibaca dengan menghubungkan diri pribadi kepada Tuhan yang berisikan kehendak dan permohonan yang didalamnya diminta bantuan tokoh-tokoh yang populer dalam amal salehnya.
Istighosah bisa diartikan seperti melakukan doa yang tidak biasa. Karena biasanya yang dipanjatkan dalam sholat Istighosah bukanlah hal yang biasa saja.
“Dalam laman resmi Nahdlatul Ulama dijelaskan beristighotsah kepada selain Allah hukumnya boleh dengan melihat bahwa makhluk yang dimintai pertolongan adalah sebab. Jadi meskipun sesungguhnya pertolongan itu datangnya dari Allah, Allah-lah pemberi pertolongan yang sesungguhnya, namun tidak menafikan bahwa Allah menjadikan sebab-sebab yang telah dipersiapkan agar terwujud pertolongan tersebut”, akhirnya H Muhammad Adil SH.(***)