Strategi Gubernur Riau Tangani Pasien Covid-19

327
strategi-gubernur-riau-tangani-pasi

PEKANBARU, MitraNews.co – Ruangan perawatan dan isolasi pasien positif Covid-19 di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru dan RSUD lainnya penuh karena membludaknya penambahan pasien baru. Untuk itu, Gubernur Riau Syamsuar mengatur strategi agar pasien virus corona bisa ditangani dengan baik dan sembuh.

Strategi Gubernur Riau, pihaknya menyediakan sejumlah gedung lain, seperti rumah sakit swasta yang menjadi rujukan, serta Rusunawa Rejosari di Kota Pekanbaru.

Rusunawa Rejosari di Tenayan Raya Kota Pekanbaru itu disediakan oleh Pemprov Riau untuk penempatan pasien Orang Tanpa Gejala (OTG) positif Covid-19. Gedung itu sendiri memiliki kapasitas 360 orang. Sementara saat ini hanya terdapat 5 pasien yang menjalani isolasi di gedung tersebut.

“Rusunawa berada di bawah Pemko Pekanbaru yang berkapasitas mencapai 360 orang dan tempat tidur. Saat ini Rusunawa sudah ditempati sebanyak 5 pasien,” ujar Syamsuar Minggu (6/9).

Syamsuar menyebutkan, gedung berlantai tiga tersebut sangat tepat digunakan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19. Lantaran letaknya yang cukup jauh dari pemukiman warga.

Sebagai penunjang, gedung tersebut juga telah dilengkapi dengan pos keamanan, pos kesehatan dan Wifi gratis. Bahkan di dalam kamar juga sudah disediakan kasur, dispenser dan kipas angin.

“Rusunawa tersebut diharapkan dapat menambah daya tampung untuk pasien OTG Covid-19 di Riau,” harapnya.

Syamsuar juga sempat mengingatkan kepada para pasien yang sedang melakukan isolasi agar berolahraga, istirahat yang cukup serta meminum vitamin secara rutin.

“Semoga test berikutnya para pasien OTG 5 orang tersebut hasilnya negatif,” jelas Syamsuar.

 

perwakilan-rumah-sakit-malaysia-di-indonesia

Himbauan Gubernur Riau Kepada Warga

Syamsuar juga mengimbau kepada warga sekitar, agar tidak terlalu khawatir dengan keberadaan Rusunawa Rejosari yang digunakan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.

“Jadi warga sekitar jangan risau,” kata Syamsuar, didampingi Sekda Riau, Yan Prana Jaya serta Kadis Kominfotik Chairul Riski.

Selain Rusunawa, Pemprov Riau juga menyediakan ruangan isolasi lainnya sebagai tambahan untuk pasien Covid-19. Seperti gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Riau dan Badan Pelatihan Kesehatan (Bapelkes).

“Sebenarnya masih banyak tempat isolasi pasien positif di Riau, hanya saja hari ini tiga tempat isolasi yang kita kunjungi,” ucap Syamsuar.

Syamsuar menjelaskan, di Balai Diklat BPSDM Provinsi Riau juga menyediakan ruang isolasi dengan kapasitas mencapai 100 tempat tidur untuk pasien positif dan Bapelkes Riau dengan kapasitas mencapai 70 orang.

“Tujuan kita melakukan peninjauan ini agar pasien OTG dan pasien ringan positif Covid-19 mendapat perawatan yang intensif,” tandasnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Arifin Achmad Riau dr Nuzelly Husnedi mengatakan, untuk menampung pasien Covid-19, akan dirujuk ke sejumlah rumah sakit swasta di Pekanbaru.

Ruangan Isolasi di RSUD Sudah Penuh.

Pasien positif lainnya ditempatkan di rumah sakit rujukan yang telah bekerjasama dengan Pemprov Riau,” katanya.

Menurut Nuzelly, untuk menampung pasien Covid-19, terdapat 66 ruang isolasi yang disediakan RSUD. Namun, dengan semakin meningkatnya kasus Covid-19 membuat ruang perawatan isolasi penuh.

“Ruang isolasi hanya bisa menampung 66 orang, memang pasien yang positif menyebar di sejumlah daerah, dan perawatan juga ada di RSUD masing-masing. Termasuk rumah sakit swasta yang ada di Riau juga ikut menampung pasien yang positif,” kata Nuzelly.

Dinas Kesehatan Provinsi Riau memapaparkan terdapat penambahan 176 kasus baru. Kasus tersebut tersebar di 7 daerah.

Kasus baru paling banyak muncul di Kota Pekanbaru yakni mencapai 69 orang. Kemudian disusul Kabupaten Dumai 47 orang, Pelalawan 24 orang, Kampar 12 orang, Bengkalis dan Siak masing-masing 11 orang, Rokan Hilir 1 orang.

Sementara terdapat 1 pasien dari luar Riau juga tercatat terkonfirmasi positif covid-19 dan dirawat di Pekanbaru.

“Dengan penambahan itu, maka total jumlah kasus covid-19 di Riau sebanyak 2.442 orang,” terang Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, Sabtu (5/9).

Dari total jumlah itu, 680 pasien tengah melakukan isolasi mandiri, rawat di rumah sakit sebanyak 496 orang, sembuh 1.224 orang dan 42 meninggal dunia.

Kemudian untuk suspek yang melakukan isolasi mandiri terdapat 7.728 orang, isolasi di rumah sakit ada 109 orang. Selesai isolasi sebanyak 10.906, meninggal dunia ada 53 orang. Jadi, total suspek berjumlah 18.796 orang.