SIAK, MitraNews.co – Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Siak mengatakan, Bagi saya, apapun alasannya Kecamatan Pusako harus mendapatkan perhatian lebih dari Pemkab Siak. Pusako mempunyai sejarah penting lahirnya Kabupaten Siak. Sejarah mencatat, kampung ini pernah mencatat putra terbaiknya menjadi Menteri Dalam Negeri yaitu Letjend (Purn) Syarwan Hamid. Semasa Beliau sebagai Mendagri-lah Kabupaten Siak berdiri sebagai pemekaran dari Kabupaten Bengkalis.
Sejarah ini, mestinya tercatat dengan “tinta emas”. Salah satu bentuk catatan yang patut ditorehkan adalah adanya perhatian lebih untuk kecamatan ini, sebagai wujud “terima kasih” untuk kampung yang telah melahirkan salah seorang putra terbaik bangsa.
“Syamsurizal Budi, yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Siak mengatakan, Dulunya Pusako masuk dalam Kecamatan Sungai Apit. Baru pada 2007 ada pemekaran dan Pusako menjadi kecamatan sendiri.
Sejak mengemban amanah sebagai anggota DPRD Siak sejak 2009 dan kini memasuki tiga periode, Pusako menjadi salah satu perhatian saya. Apalagi, sedari awal berdiri banyak yang patut mendapat perhatian; jalan, listrik, air bersih, sarana pendidikan, pertanian, dan wisata.
Memang ada beberapa catatan penting yang mejadi fokus dalam pembangunan Kecamatan Pusako. Baca Juga: Polda Riau Gelar Bakti Sosial Serentak Bersempena Hari Bhayangkara Ke 74 di Siak
Pertama
Di bawah kepemimpinan Bupati Siak Bapak Arwin AS dan dan dilanjutkan oleh Pak Syamsuar, salah satu fokus pembangunan adalah jalan poros yang menyatukan Kecamatan Pusako dengan Kecamatan Sungai Apit dan Mempura. Alhamdulillah, jalan poros tersebut sudah mampu membuka akses ke semua kampung yang ada di Kecamatan Pusako.
Untuk infrastruktur jalan, PR besar sekarang ini adalah memantapkan jalan lama yang banyak menghubungkan dengan pemukiman masyarakat di sekitar tepian Sungai Siak. Akses jalan lama ini umumnya melalui perkampungan asal kecamatan ini, Ujar Syamsurizal
Bila jalan ini terperhatikan dengan baik, maka Pusako memiliki dua akses utama, yaitu jalan poros yang menghubungkan Sungai Apit ~ Pusako ~ Mempura dan jalan lama yang menghubungkan kampung-kampung asal yang berada di tepian Sungai Siak, seperti Kampung Pusako, Pebadaran dan Benayah.
Jalan poros di Kampung Sungai Berbari juga menjadi perhatian penting. Kami selaku anggota DPRD Siak bersama dengan masyarakat, Camat Pusako dan Penghulu Kampung Berbari sudah berikhtiar melobi pihak PT Arara Abadi sampai ke Dinas Kehutanan Riau, agar perusahaan kayu tersebut ikut andil dalam pengaspalan jalan di Kampung Berbari, sebab akses tersebut juga digunakan untuk kepentingan perusahaan. Alhamdulillah, langkah tersebut secara berangsur sudah menampakkan hasil.
Kedua
Jaringan listrik di Kecamatan Pusako juga dapat dikatakan memadai. Semula, PLN hanya memiliki mesin diesel di Kampung Benayah dengan kapasitas KWH yang belum memadai, hingga belum banyak kampung dan rumah masyarakat tersambung. Namun, dengan adanya jaringan listrik yang dibangun Distamben Kabupaten Siak yang melintasi Kecamatan Sungai Apit ~ Pusako ~ Mempura, kini hampir semua kampung sudah dialiri listrik.
Ketiga
Kerperluan akan air bersih kini sudah ada PAM yang dibangun mengguanakan APBN. Dengan menggunakan dana APBD Siak 2019, sudah dilakukan pemasangan pipa.
Keempat
Kecamatan Pusako memiliki potensi wisata air yang cukup potensial, yaitu Danau Naga Sakti yang posisinya cukup strategis, karena berada di jalan lintas provinsi riau. Bila potensi ini mendapat perhatian serius dengan membangun berbagai wahana di danau ini, bukan mustahil Danau Naga Sakti menjadi alternatif tempat wisata yang ramai dikunjungi.
Bukan hanya wisatawan lokal Siak, tapi juga dari Kabupaten Bengkalis dan Meranti. Apalagi bila jalan lintas Teluk Masjid ~ Mempura ~ Dayun juga terperhatikan, maka bukan mustahil Danau Naga Sakti jadi primadona wisata Kabupaten Siak.
Tentu, kesemuanya ini mesti mendapat perhatian serius dari kita semua, tutup Syamsurizal