Tensi Memanas, China Larang Warganya ke Australia

315
China mendesak warganya untuk tidak mengunjungi Australia. Foto/Asahi

BEIJING, MitraNews.co – Cina mendesak warganya untuk tidak menyambangi Australia dengan alasan diskriminasi rasial dan kekerasan terhadap orang Asia. Kebijakan terbaru Beijing ini merupakan upaya terbaru untuk menghukum Australia karena mengadvokasi penyelidikan terhadap pandemi virus Corona.

Sebuah pemberitahuan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China pada Jumat malam mengatakan ada peningkatan kata-kata dan perbuatan diskriminasi ras dan tindakan kekerasan terhadap China dan Asia di Australia karena dampak pandemi Covid-19.

“Kementerian menyarankan wisatawan China untuk meningkatkan kesadaran keselamatan mereka dan menghindari bepergian ke Australia,” bunyi pemberitahuan itu seperti dikutip dari AP, Sabtu (6/6/2020).

Sebagai bagian dari tindakan pembalasan yang dirasakannya, China secara efektif telah mengakhiri impor gandum Australia dengan menetapkan tarif lebih dari 80%. China menuduh Australia melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia dengan mensubsidi produksi gandum dan menjual tanaman di negaranya dengan di bawah biaya produksi.

Itu terjadi seminggu setelah China melarang impor daging sapi dari empat tempat pemotongan hewan terbesar di Australia karena masalah pelabelan.

Australia telah menjadi salah satu negara yang mendorong penyelidikan internasional tentang asal-usul pandemi virus Corona dan respon terhadapnya. Namun Beijing membantah tindakannya terhadap impor daging sapi dan gandum Australia terkait dengan seruan itu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah tunduk pada seruan dari sebagian besar negara anggotanya untuk meluncurkan penyelidikan independen tentang bagaimana ia mengelola respon internasional terhadap virus Corona baru, yang pertama kali ditemukan di China akhir tahun lalu. Evaluasi akan berhenti melihat masalah kontroversial seperti asal-usul virus.

Duta Besar China Cheng Jingye mengatakan kepada media Australia bahwa negeri Kanguru itu kemungkinan akan menghadapi boikot China terhadap pariwisata dan ekspor anggur, daging sapi, dan barang-barang lainnya jika pemerintah mendesak penyelidikan virus Corona.

China adalah pasar nomor satu untuk daging sapi Australia, terhitung sekitar 30% dari ekspor. Negara itu juga pembeli asing terbesar dari jelai Australia.

Beijing secara teratur menggunakan akses ke pasarnya yang besar untuk menghukum pemerintah dari Norwegia ke Kanada dalam perselisihan politik. Pejabat China secara rutin menolak untuk mengkonfirmasi gangguan perdagangan terkait dengan bentrokan politik tetapi menegaskan bahwa Beijing menginginkan konsesi.