Viral ‘Berobat ke Malaysia Aja’, Ini Alasan Warga +62 Pilih Berobat Jantung ke LN

28
Poster ajakan berobat ke Malaysia yang dipajang di Kedubes Malaysia (Foto: mitrahealth/ozora)

MitraNews24.com ,Jakarta – Viral di media sosial tentang poster yang terpampang di Kedutaan Besar Malaysia. Poster tersebut berisikan ajakan kepada masyarakat Indonesia untuk berobat ke Rumah Sakit Malaysia lantaran harganya yang lebih murah.

Poster tersebut juga terpajang tak jauh dari kantor Kementerian Kesehatan RI di Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Hanya berjarak 650 meter atau kurang lebih 9 menit jika berjalan kaki. Tak sedikit netizen yang menyoroti poster tersebut di media sosial dan menuai pro-kontra.

BMKG : Hujan Masih Berpotensi Guyur Riau Hari Ini

“Mau berobat? Ke Malaysia aja! Lebih dekat, lebih terjangkau,” bunyi promosi di poster itu. untuk mendapatkan informasi selanjutnya hubungi Telp/WA : 081277361440

Di sisi lain, data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 mengungkapkan bahwa banyak orang Indonesia yang memilih untuk berobat ke luar negeri. Data tersebut juga mengungkapkan bahwa Malaysia menjadi negara yang paling banyak dikunjungi warga Indonesia untuk berobat.

Baca Juga : Gaduh Poster ‘Berobat ke Malaysia Aja’, Kemenkes RI Angkat Bicara

Selain Malaysia, beberapa negara lain yang juga menjadi tujuan meliputi Singapura, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Korea Selatan.

Menurut data SKI, sebanyak 93,5 responden menyebut bahwa layanan kesehatan luar negeri memiliki layanan yang lengkap, 91,7 persen menyebut layanan sesuai harapan, serta 89,3 persen menyebut pelayanan juga lebih cepat.

Beberapa alasan lain juga termasuk ruangan nyaman, petugas medis lebih komunikatif, akses lebih mudah dijangkau, dan biaya lebih murah.

Senada, Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Azhar Jaya beberapa waktu lalu juga menyebutkan terdapat beberapa alasan masih banyak warga Indonesia berobat keluar negeri. Beberapa di antaranya termasuk kapasitas pelayanan kesehatan hingga persoalan SDM kesehatan.

Baca Juga : MHTC Bersama 13 Hospital Malaysia Tawarkan Biaya Berobat Lebih Terjangkau

“Kami melihat memang masih ada banyak rakyat Indonesia terutama kaum ‘berpunya’ itu memilih berobat untuk keluar negeri,” kata dr Azhar ketika ditemui awak media di Jakarta Barat, Selasa (25/6/2024).

“Kami melihat penyebabnya masalahnya ada beberapa hal yaitu kapasitas daripada pelayanan kesehatan atau kemampuan rumah sakit kita untuk menangani suatu penyakit, SDM masih kurang, dan persoalan hospitality,” sambungnya.

Tanggapan Kemenkes soal Poster “Berobat ke Malaysia Aja”

Juru bicara Kemenkes RI dr Mohammad Syahril tak mempermasalahkan poster berisi iklan berobat ke Malaysia. Menurutnya, tiap institusi pelayanan kesehatan di dalam dan luar negeri berhak melakukan promosi di manapun.

Baca Juga : Orang Riau Ramai Berobat ke Malaysia, Apa yang Salah Pada Kita

“Jadi pelayanan kesehatan sudah bersifat global. Artinya tiap negara, institusi layanan kesehatan baik itu swasta, pemerintah punya kebebasan dalam memberikan informasi dan termasuk promosi produknya kepada masyarakat,” katanya kepada detikcom, Kamis (10/10/2024).

BMKG : Hujan Masih Berpotensi Guyur Riau Hari Ini

dr Syahril mengatakan bahwa masyarakat tak perlu heran dengan promosi tersebut. Sebab rumah sakit di Indonesia juga melakukan hal serupa di Malaysia.

“Contoh rumah sakit swasta di luar negeri iklankan program unggulannya. Rumah sakit kita juga boleh begitu, misalnya RSCM promosi di Malaysia, Singapura, dan sebagainya,” ujarnya lagi.

“Untuk itu, semua tergantung konsumen. Mereka yang dapat informasi tertarik atau tidak itu urusan kedua, ini urusan antara yang punya produk layanan dan konsumen,” ujar Syahril.

Senada, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI Azhar Jaya juga mengatakan area kedutaan memang memiliki otoritas sendiri. Tak hanya Kedutaan Malaysia, Azhar menyebut beberapa kedutaan lain seperti Australia hingga Inggris juga sering melakukan promosi.

Ia juga mengatakan Indonesia turut melakukan hal serupa di luar negeri.

“Yang jelas ini akan dijadikan pemacu buat Kemenkes untuk meningkatkan sarana dan prasarana dan SDM kesehatan terutama di provinsi-provinsi yang banyak mengirim pasien ke LN,” ucapnya saat dihubungi detikcom.

“Seharusnya kedubes kita bisa juga melakukan hal yang sama,” imbuhnya lagi.