PEKANBARU, MitraNews.co – Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir memastikan bahwa pasokan obat tidak akan terganggu pasca gudang obat Dinas Kesehatan (Dinkes) Indragiri Hulu (Inhu) terbakar, Minggu (23/08/20).
Ia menyampaikan, masyarakat tidak perlu khawatir terkait hal ini, karena pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan terutama dalam ketersediaan obat dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) tidak menjadi kendala begitu juga dalam penanganan Covid19.
“Semoga Instalasi Farmasi Kabupaten Inhu sementara dapat ditetapkan sehingga pengelolaan obat-obatan dan BMHP dapat dilakukan sesuai standar , terutama dalam hal penyimpanan karena ada obat-obatan yang harus disimpan dalam kondisi khusus atau tertentu,” katanya.
Mimi mengatakan, pihak Dinkes Inhu telah membuat laporan resmi terkait laporan kebakaran tersebut kepada provinsi dan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dimana saat ini, penyebab kebakarannya masih dalam proses penyidikan.
Dari laporan tersebut, jelasnya, kerugian yang dialami lebih kurang tujuh miliar di luar gedung, berupa obat-obatan dan BMHP yang berasal pengadaan APBN, APBD Provinsi dan kabupaten.
“Obat-obatan dan BMHP yang terbakar merupakan obat-obatan dan BMHP yang baru diterima dari provinsi dan dari pengadaan APBN,” tuturnya.
Kadis Kesehatan Riau ini mengaku Pemprov Riau sangat merespon cepat terkait kasus ini. Ungkapnya, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar langsung menginstruksikan dirinya untuk meninjau dan mengantarkan langsung bantuan obat-obatan dan BMHP.
Hal tersebut bertujuan untuk menjaga ketersediaan kebutuhan obat dan BMHP di Inhu, sehingga ketersediaan obat di pelayanan dasar seperti Puskesmas tidak menjadi kendala.
Mimi menyebutkan, bantuan obat-obatan dan yang diantarkan langsung oleh pihaknya senilai lebih kurang 100 juta dan akan dikirim bantuan berikutnya sesuai dengan permintaan kebutuhan dari Dinkes Inhu.
“Sudah dilakukan peninjauan langsung sesuai dengan instruksi Gubernur Riau,” ucapnya.