MitraNews.co – Pembedahan tulang belakang, suatu pilihan atau keharusan? Merawat Kecelakaan Tulang Belakang, Itu adalah permasalahan yang ada dalam pikiran. Seandainya pasient dari awal mengalami ketidaknyamanan pada tulang belakang terutama bagi anda yang sudah berumur atau anda mengalami kecelakaan, apa yang harus dilakukan.
Bekerja selama 17 tahun dalam pekerjaan sebagai dokter spesialis pakar perubatan Orthopedic, Dr. Fabian Chong Tien Fook mengatakan, banyak faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum pasien menjalani pembedahan tulang.
Gambaran pembedahan (pasien yang mengalami ketidak kenyamanan pada tulang belakang) adalah satu pilihan, Dr. Fabian berkata, sebagai dokter spesialis bedah ortopedik, beliau sering mengingatkan pasien bahwa setiap pembedahan tulang adalah pembedahan “major” dan ia mempunyai risiko tertentu bergantung kepada jenis dan faktor sakit tulang dialami oleh pasien.
Sebagai contoh, sekiranya pasien mengalami slip di tulang rawan keluar dari pada saraf, pilihan untuk menjalani pembedahan karena apabila pasien yang mendapatkan perawatan sudah lumpuh namun masih boleh berjalan, makna yang akan diberikan adalah mengamalkan pembelian obat sakit nyerih atau diberikan suntikan serta menjalani fisioterapi bagi perawat kesehatan sekiranya pasien tidak mau menjalani pembedahan, Terang dokter di rumah sakit Pantai hospital Melaka, Malaysia.

Berbagi pengalaman yang dijalankan sebagai dokter pakar bedah ortopedi Hospital pantai sebulan lalu, dokter Fabian mengatakan seorang wanita warga Vietnam mengalami kecelakaan qudriblegia (kelumpuhan pada syaraf belakang), yang mana kecelakaan itu terjadi pada tulang di bagian cervical (C) 5 hingga C6 termasuk kecelakaan di bagian saraf tunjang yang mengawal pernapasan akibat jatuh dari tempat yang tinggi.
Lanjut dokter Fabian, apabila pemeriksaan dijalankan didapati sendi tulang antara C5 dan C6 terkehel atau (subluxasation), yaitu kedua-dua sendi itu lari dari tempat asal sehingga menyebabkan tulang tersebut terkena saraf tunjang yang mengawal pernapasan.
Pembedahan dilakukan dengan memasukkan besi ke dalam tulang belakang pasien agar sendi tersebut stabil, justru memastikan saraf berkenaan dapat sembuh.
Jadi ketika praktek di Hospital kerajaan, dokter memberikan waktu hingga sembilan bulan untuk pulihan termasuk memastikan pasien membuat dan melakukan perawatan susulan seperti menjalani rehabilitasi.
Rumah Sakit Pantai Ayer Keroh Tingkatkan Fasilitas dan Pelayanan Terbaik
Pasien wanita warga Vietnam itu yang dulunya terbaring akibat kecelakaan tulang, ini mampu menggerakkan tangan dan kakinya dalam tempo 1 tahun, selepas dibantu rekan-rekan untuk melakukan fisioterapi.
Bagi saya secara pribadi, kecelakaan yang dialami pasien dalam senario seperti ini adalah 80% dan tergantung kepada usaha pasien sendiri untuk pemulihan termasuk menjalani rehabilitasi dan fisioterapi selebihnya adalah bantuan dokter untuk memastikan pembedahan berhasil dilaksanakan, “ujar Fabian.
Dokter Febian turut berbagi pengalaman dalam mengenai pasien laki-laki yang berusia sekitar usia 30-an tahun mengalami kecelakaan tulang belakang lumbar yang termampat (compress) akibat terjatuh dari tempat tinggi ketika kecelakaan.
Jika situasi itu terjadi kepada pasien warga 60 tahun keatas pembedahan adalah pilihan dikategorikan Osteopototic Fractures yangmana tulang sudah lembut dan memberikan resiko tinggi kepada pasien sekiranya mempunyai penyakit kronik yang lain.
Bagi pasien yang masih muda, pikirannya melibatkan saraf putus atau Terhempas pembedahan perlu dijalankan dalam tempo 24 hingga 48 jam untuk melonggarkan saraf (decompression) yang terhimpit supaya ia dapat bekerja normal kembali jika dibiarkan tanpa pembedahan saraf berkenaan dapat mati sekaligus dan menyebabkan pasien mengalami kecelakaan saraf ujar dokter.
Menurutnya, bagi pasien yang mengalami tulang patah di bagian tengkuk pasien boleh mengalami “quadriplegia” atau disebut juga “tetraplegia”, keadaan di mana saraf yang mengawal tangan dan kaki akan menyebabkan ke 44 anggota itu lumpuh.
Persiapkan Ini Sebelum Anda Memutuskan Berobat ke Malaysia
“Lanjut dokter, bagi pasien yang mengalami situasi cedera apabila saraf menekan separuh atau 1/4 saraf tunjang berkenaan, pasien mungkin mengalami “quadriplegia” tidak lengkap, sekiranya masih boleh melakukan pergerakan sama pada tangan atau kaki.
Namun bagi pasien yang tidak bernasib baik kita lihat kelanjutan pembedahan dan mendapati pasien berkenaan mengalami “transected cord” atau saraf tunjang putus, maka agar sukar untuk kembali pulih meskipun pembedahan dilakukan dengan secepat mungkin terang dokter.
Dokter Febian berkata seorang lelaki warga emas berusia 60 tahun yang mengalami sindrom (cauda equina) di mana Cedera yang dialami menyebabkan paraplegia atau lumpuh separah badan serta tidak mampu mengontrol air kencing.
Dalam masalah seperti itu, dokter Orthopedic menjalankan pembedahan dengan decompression menstabilkan tulang belakang dengan memasang skru. Justru, karep yang berkenaan boleh kembali pulih dengan keadaan tulang belakang yang stabil.
Pasien seperti ini terutama bagi yang turut mengalami masalah kesehatan lain seperti kencing manis tinggi memerlukan tempo proses rehabilitasi yang panjang termasuk melakukan latihan pernapasan dan fisioterapi, ujar dokter Fabian.
Untuk berobat ke rumah sakit Pantai Ayer Keroh Melaka Malaysia dapat menghubungi kantor perwakila kami di Pekanbaru di Jalan Teratai No. 202 A Sukajadi Pekanbaru No Hp. 0812 7736 1440 atau (0761) 8654344. (Yusnan)